Toraja Utara | BNRI NEWS
Toraja International Festival (TIF) merupakan Event tahunan yang di selenggarakan oleh Dinas Pariwisata Toraja Utara bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperkraf)
Namun TIF tahun ini menimbulkan banyak polemik di tengah-tengah masyarakat toraja utara mulai dari peserta, sponsor, kesiapan pengamanan, hingga kesiapan teknis seperti pasokan listrik untuk kegiatan event berskala internasional tersebut.
salah seorang pengunjung yang enggan di sebut namanya menyayangkan penampilan para peserta TIF kali ini, karena menurutnya event ini merupakan event International tapi hanya menampilkan pertunjukan lokal.
"Katanya ada 2 negara, India dan Australia yang ingin tampil tapi sampai hari ini tidak juga peserta dari 2 negara itu tampil" ujarnya saat menyaksikan pertunjukan peserta TIF di alun-alun Kota Rantepao, Toraja Utara (11/08/24).
Ia juga mengkritik adanya minuman beralkohol yang di pajang dalam event berskala international ini, menurutnya seharusnya event yang merupakan kegiatan kolaborasi antara Dinas Pariwisata Toraja Utara dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (kemenperkraf) yang notabenenya merupakan instansi pemerintahan, tidak memberikan ruang untuk minuman beralkohol menjadi sponsor dalam kegiatan besar ini
-
"inikan kegiatan pemerintah, rokok saja dilarang apalagi minuman beralkohol, yang di takutkan penjualan minuman beralcohol di ruang terbuka dapat menimbulkan keributan dan mengganggu berjalannya event international ini, apalagi event ini di hadiri duta besar" jelasnya.
Di wawancari disela memantau kegiatan event TIF, Kapolsek Toraja Utara, AKP Yohanes Ramba mengatakan bahwa panitia event sudah melaporkan kegiatan ini ke Polres untuk pengamanan hanya saja laporannya kegiatan ini merupakan kegiatan local.
"Laporannya ke Polres, event ini cuma lokal, tapi ternyata ada dubes yang hadir, informasi yang saya dapatkan yang hadir itu dubes Australia dan dubes India" ucap kapolsek.
Lanjutnya, Saya dan teman-teman hanya siaga saja atas dasar inisiatif sendiri karena event ini di hadiri beberapa dubes, sehingga keamanannya juga harus dipertimbangkan.
Event kali ini juga menghadirkan duta reggae Indonesia Ras Muhamad, namun sebelum menyanyikan beberapa lagu, Ras Muhamad harus terhenti selama kurang lebih 30 menit akibat tak mampunya pasokan listrik untuk menerangi panggung dan sound system yang di sediakan oleh penyelenggara, sorak-sorakan kecewa pengunjung pun terdengar akibat dari padamnya lampu dan sound system di panggung TIF.
(Amos)