• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Setelah Mendikbud Khilafatul Muslimin Ditangkap di Mojokerto, Ponpesnya Jadi Pembicaraan Warga

    Selasa, 14 Juni 2022, 17:40 WIB Last Updated 2022-06-14T10:40:56Z
    -
    -



    Mojokerto | BNRI NEWS

    Setelah padan Senin dini hari, Menteri Pendidikan khilafatul muslimin  ditangkap di Mojokerto,  ponpes khilafatul muslimin yang terletak di Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto sekarang banyak dibicarakan warga. 
    Jurnalis  BNRI NEWS berkesempatan mengunjungi  lokasi tempat berdirinya Pondok Pesantren (Ponpes) Ukhuwwah Islamiyyah Khilafahtul Muslimin, yang ternyata sudah mulai berdiri sejak tahun 2014.
    “Berdirinya sekitar Tahun 2014. Dulu kecil sekarang sudah cukup besar. Dulu cuma rumah satu, mau ambruk, belum ada pagarnya,” kata Andik, salah seorang warga yang tinggal di sekitar ponpes tersebut, Senin kemarin (13/6/2022).

    Menurut Andik, tidak satu orang santri maupun gurunya berasal dari Mojokerto. Semunya warga luar Mojokerto. Bahkan luar Jawa. Seperti Lampung dan Kalimantan.
    Luar Jawa, Kalimantan gitu. Gak ada orang sini. Kalau pimpinannya tidak tahu sama sekali dari dulu sampai sekarang,”ujar Andik.

    Meski tetangga, Andik mengaku tidak ada yang dirinya kenal satu orang pun dari pengurusnya saat ini. Hal itu dikarenakan orang dalam Ponpes tersebut jarang bergaul dengan warga sekitar.

    Beberapa kali ada warga setempat mengundang ketika ada kegiatan selamatan atau pengajian rutin. Namun, tidak ada yang menghadiri dari pihak Ponpes yang berafiliasi dengan kelompok Khalifatul Muslimin itu.
    “Awal-awal berdiri dulu tahu, baik sama orang sini. Tapi yang sekarang tidak sama sekali karena mereka jarang keluar juga. Pernah diundang waktu ada selamatan Jumat legi, diundang tidak mau,” sambung Andi.

    Namun demikian, baik kegiatan maupun ajaran yang ada di dalam Ponpes ini tidak mengganggu warga sekitar. Sehingga selama ini warga tidak merasa resah.
    “Kalau terganggu sih tidak. Dulu pernah tiap adzan subuh dua kali, sempat dilempari warga, terus sekarang sudah tidak. Sekarang normal,” tandasnya.

    Sementara, adanya Ponpes Ukhuwwah Islamiyyah Khilafatul Muslimin di Mojokerto kini menjadi sorotan banyak pihak.

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto pun turun melakukan pengecekan ke ponpes yang saat ini diasuh oleh seorang pemuda berusia 24 tahun. Muhammad Nursalim asal Lampung.
    Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Nugraha Budi Sulistya mengatakan, pengecekan dilakukan untuk menggali informasi yang lengkap terkait adanya pondok pesantren yang berafilisi dengan kelompok yang diduga memiliki ideolodi bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia.
    “Kita datang untuk memastikan lokasi ini, kita menggali data sejauh mungkinlah. Sehingga kita tahu mereka itu seperti apa,” katanya.

    Nugroho belum bisa memastikan kebenaran kabar penangkapan salah satu petinggi kelompok Khilafatul Muslimin di Mojokerto. Ia menyampaikan, informasi yang ia peroleh tidak ada penangkapan. Melainkan ada sejumlah aparat yang sedang melakukan pemeriksaan.
    “Bahasanya itu bukan penangkapan, mungkin lebih tepatnya pemeriksaan. Sementara masih dalam proses,” terangnya.

    Menurutnya, Ponpes ini tidak terdaftar di wilayah Kabupaten Mojokerto. Namun, jika dilihat dari papan namannya serupa dengan yang kelompok yang melakukan aksi Konvoi di Jakarta beberepa waktu lalu. Konvoi dengan mengibarkan bendera Kebangkitan Khilafah itu sempat viral di media sosial.
    “Nanti kita konfirmasi lebih jauh. Ini kan tertutup dengan masyarakat juga. Nanti kita dalami semua, setelah ini kita koordinasikan dengan kepolisian,” pungkas Nugraha.

    (Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini