• Jelajahi

    Copyright © BNRI NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kota Mojokerto Masuk PPKM Level 1 Menurut Assmen Kemenkes

    Selasa, 12 Oktober 2021, 17:59 WIB Last Updated 2021-10-12T10:59:52Z
    -
    -



    Mojokerto | BNRI NEWS

    Berdasarkan penilaian 6 indikator assesmen Kemenkes yakni Kasus Covid-19 terkonfirmasi, keterisian rawat inap rumah sakit, angka kematian, testing, tracing dan treatment,Kota Mojokerto telah masuk PPKM Level 1.
    Informasi tersebut disampaikan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari dalam acara Sosialisasi Prioritas Program Pendidikan, Selasa (12/10/2021) di halaman SMPN 8 Kota Mojokerto, jln. Raden Wijaya No. 62 Kota Mojokerto. Acara tersebut dihadiri seluruh kepala SMPN dan swasta, kepala SDN dan swasta, para pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 8 dan SDN.
    Menurut Walikota Mojokerto, status penilaian PPKM dapat dilihat dari beberapa persyaratan indikator. Berdasarkan Inmendagri, salah satu faktor dalam penentuan level PPKM  adalah capaian target vaksinasi minimal untuk umum adalah 70 % serta vaksinasi untuk lansia minimal 60 %.
    “Kota Mojokerto vaksinasinya telah melebihi prosentase yang ditetapkan oleh WHO. Karena Kota Mojokerto masuk aglomerasi Surabaya, maka apabila salah satu wilayah yang masuk aglomerasi belum mencapai target naksinasi yang ditetapkan WHO, maka Kota Mojokerto belum bisa masuk level 1,” ujar Walikota yang sekaligus sebagai Ketua Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto

    Lebih lanjut orang nomor satu di Pemkot Mojokerto itu meminta agar seluruh pendidik dan tenaga kependidikan berhati-hati dalam menjalankan PTM, melakukan pengawasan prokes pada siswa agar tidak terjadi klaster PTM di sekolah.
    “Ada kejadian klaster PTM gara-gara siswa makan bekal makanan dari rumah, dimakan bersama dengan teman-temannya. Namanya masih anak-anak kalau udah kumpul ada makanan prokesnya diabaikan,” kata Ning Ita (Sapaan walikota).

    Kemudian Ning Ita mengharapkan kerja sama satuan pendidikan,agar tidak melakukan penarikan biaya pendidikan bila tidak urgen, karena di masa pandemi ini banyak wali murid yang mengalami kesulitan ekonomi. Banyak karyawan swasta yang diPHK, banyak usaha yang gulung tikar akibat pendemi ini.
    “Akibat covid-19 ini di Kota Mojokerto, ada 98 anak yatim baru, angka kemiskinan naik. Kita semua mengalami kesulitan akaibat covid ini. Pemkot juga memberikan santunan pada mereka. Coba dirasakan bila mereka harus dibebani biaya pendidikan yang tidak urgen, pastinya mereka keberatan,” papar Ning Ita.

    Walikota mengajak semua pihak, agar ikut berperan serta dalam pembangunan sumber daya manusia masyarakat Kota Mojokerto, dalam usaha Pemkot untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta perekonomian masyarakat menjadi lebih sejahtera. 

    Perlu diketahui Pemkot Mojokerto menargetkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa tinggi sekitar 80, dengan menggandeng 3 pilar yaitu Baznas, Universitas dan Perusahaan yang ada di Mojokerto dalam usaha meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.

    Sebelum meninggalkan acara, Ning Ita didampingi Kepala Dinas P & K kota Mojokerto serta ketua PGRI kota Mojokerto, menerima cindera mata dari Kepala SMPN 8, berupa kreasi topeng Panji buah karya siswa-siswi SMPN 8 Kota Mojokerto.

    (Nanang H)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini