-
Surabaya | BNRI NEWS
Dengan ramainya pemberitaan varian baru virus corona, semua pihak diminta mewaspadai adanya Covid-19 varian MU yang dibawa masuk oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Untuk memonitor C-19 varian tersebut, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya telah mengirimkan 78 sampel untuk dilakukan Whole Genom Sequencing (WGS) ke Instalasi Tindakan Darurat (ITD) Unair.
Menurut dr. Fauqa Arinil Aulia Sp.PK, Penanggung jawab Pasien RSLI, pihaknya hingga kini masih menunggu hasil WGS.
“Kami tidak bisa mengandai-andai, semua masih menunggu konfirmasi dari WGS sampel yang kami kirimkan,” kata dr. Fauqa kepada para wartawan Kamis (9/9/2021).
Pihak RSLI juga memperhatikan adanya varian baru MU termasuk Varian of Interst (VoI) yang sudah melanda di 35 negara.
“Kita gak usah khawatir pada varian MU ini. Sebagai VoI sifatnya tidak berubah dari gejala klinis, perkembangan rasa sakitnya, dan terapinya masih sama. Yang diwaspadai adalah Varian of Concert (VoC) dan varian of High Consequence (VoHC) yang sekarang memang belum ada,” ujarnya.
Di RSLI Surabaya sendiri akhir-akhir ini sering terjadi fenomena CTvalue ekstem atau angkanya rendah, yang dialami oleh pasien yang didominasi pasien TKI. Data yang ada di RSLI tengah merawat 157 pasien terdiri 149 TKI dan 8 dari umum. Dari data itu sejumlah pasien dengan CT value ekstrem di bawah 5.
“Fenomena yang ada di RSLI ditemukan CT value ekstrem dan masih pada angka yang sangat rendah. Pada hal teorinya, pada varian lain progresnya baik CT value naik. Bahkan di hari ke 13 sudah negative.
Sedangkan sekarang ini kok malah kebalikannya, minggu kedua mulai kembali terserang, dengan indikasi nilai CT value masih rendah, dibawah 25 bahkan sampai 5,” pungkas dr. Fauqa
(Red/Nanang H)
