-
Mojokerto | BNRI NEWS
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, melalui UPT SMPN 8 Kota Mojokerto menggelar vaksinasi ke-2 yang menyasar 242 siswa siswi kelas 8 pada hari ini, Sabtu (14/8/2021).
Untuk menghindari kerumunan, pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap dengan mengundang siswa tidak pada waktu dan hari yang sama, agar antrian siswa menunggu giliran vaksin berjalan tertib.
Menurut Kepala SMPN 8 Kota Mojokerto, DWI PUSPA HERININGSIH, S.Pd., M.Pd., bahwa pelaksanaan vaksin ini adalah untuk mendukung program Walikota Mojokerto Ika Puspitasari meraih target vaksinasi 94% bagi warga kota Mojokerto serta ikut mendukung pencapaian herd immunity (kekebalan komunal) dalam menekan penyebaran Covid-19 bisa segera terealisasi.
“Kami bekerja sama dengan PUSKESMAS kecamatan Kranggan untuk vaksin ke-2 ini dan pihak terkait. Kegiatan ini kami lakukan untuk mempersiapkan diri bila sewaktu-waktu nanti ada kebijakan PTM dilaksanakan dan siswa kami telah menerima vaksin semua”, Kata Bu Puspa.
Sementara itu, tanggapan wali murid dari SMPN 8 Kota Mojokerto yang sempat kita wawancarai mengaku sangat senang dengan adanya vaksinasi ini, apalagi ini udah vaksin ke-2, sedikit banyak mengurangi rasa was-was orang tua siswa bila kelak anaknya mulai masuk sekolah seperti biasanya.
“Di sekolah kabupaten belum ada yang divaksin lho siswanya, kalau disini malah sudah vaksin yang ke-2 bagi anak saya. Kami sangat senang dan mengapresiasi vaksinasi bagi siswa ini”, ujar Siswanto salah seorang wali murid.
Untuk diketahui, SMPN 8 Kota Mojokerto ini sangat memperhatikan keindahan dan kebersihan dilihat dari penataan tanaman bunga dan pavingisasi yang dicat warna-warni menambah sejuk bila dipandang mata sehingga membuat siswa betah belajar di lingkungan sekolah.
Sekolah yang berada di Jl. Raden Wijaya no. 62 Kota Mojokerto banyak berbenah dari segala lini. Dengan tangan dingin Bu Puspa (Kasek SMPN 8 Kota Mojokerto), lingkungan sekolah dibuat lebih asri dan indah dengan harapan, dengan vaksin siswa menjadi sehat didukung lingkungan yang sehat pula maka proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) nanti bisa berjalan tanpa ada hambatan.
Red. Nanang Haryana BNRINEWS
