-
Sulawesi Selatan | BNRI NEWS
Hampir tiap hari saya lewat di depan gedung DPRD Provinsi Sulsel, tapi baru kali ini saya bisa masuk ke gedung yg megah milik rakyat ini.
Ada keperluan apa?.
Saya tidak tahu bagaimana awalnya sehingga bisa ada di gedung ini dan ketemu dgn wakil2 kita di DPRD. Rupanya salah satu relawan covid-19 punya teman anggota dewan dan ingin bincang2 tentang bagaimana situasi pandemi di lapangan dari sisi relawan dan seperti apa prinsip pengelolaan isolasi berdasarkan kerelawanan dan tanpa menggunakan anggaran APBDN maupun APBN. Saya iyakan ketika diajak bersama dan niatkan utk sharing dan tukar informasi.
Saya dipersilahkan masuk ke ruang kerja ketua fraksi yg juga komisi yg membidangi kesehatan. Saya lihat ruangan itu cukup luas, mewah dan dindingnya penuh gambar. Sebelum masuk ke ruang ketua fraksi tsb saya melihat banyak sekali orang yg menunggu di depan meja sekertaris. Terus terang saya merasa risih karena harus melewati orang2 tersebut dan mungkin sdh menunggu lama utk suatu keperluan.
Sambil menunggu Pak Ketua Fraksi dan Anggota Dewan lainnya yg katanya sedang rapat banggar, kami ditemui oleh salah satu Anggota Dewan kita yaitu drg. Cicu. Kami ngobrol santai tentang aktivitas relawan sejak awal pandemi tahun lalu hingga pengelolaan isolasi di BBPK, obrolan mengalir karena beliau juga berlatar pendidikan dokter meskipun saat ini bertugas di komisi ekonomi. Saya baru kali ini ketemu dgn beliau tapi terasa sudah lama kenal, orangnya ramah periang dan sangat perhatian thd lawan bicaranya.
Tidak lama kemudian masuk beberapa anggota dewan kita dan diskusi dilanjutkan.
Kesan saya terhadap Anggota Dewan kita ini adalah bahwa mereka sangat peduli terhadap pandemi ini namun mereka butuh banyak informasi dari berbagai kalangan. Mereka juga ingin berbuat dan berpartisipasi aktif mengatasi pandemi ini namun perlu diformulasi sesuai dengan kewenangan yg ada pada mereka.
Banyak sekali pertanyaan yg diajukan ke kami yaitu: dari mana sumber dana isolasi yg dikelola relawan, apa kendala yg dihadapi dilapangan, bagaimana respon masyarakat thd program ini, apa keluhan2 persrta isolasi, bagaimana komunikasi dgn isolasi yg dikelola Pemprop dan pemkot, bagaimana peran pemerintah thd program ini, apa harapan2 relawan thd pemerintah dan terakhir apa yg anggota dewan bisa bantu.
Terhadap pertanyaan terakhir kami jawab jika berkenan dan bapak atau ibu dewan ada waktu sudilah kiranya mengunjungi posko adek2 mahasiswa TBM di BBPK sebagai bentuk perhatian dan dukungan thd program yg dilaksanakan oleh mahasiswa ini.
Alhamdulillah beliau langsung merespon:"Besok kami ke sana, pagi2 sebelum kami ke kantor utk rapat."
Sebelum pulang kami diberikan donasi berupa 1000 rapid antigen. Atas nama relawan kami ucapkan banyak terima kasih.
Sumber : dr Hisbullah Amin , ahli Anestesia relawan Covid19 di Sulawesi Selatan.
SamsulHD,BNRI_NEWS
