-
MADURA | BNRI NEWS
Upacara yang dihadiri lebih dari 750 Orang yang terdiri dari keluarga besar Lembaga Investigasi Negara (LIN), keluarga besar Koperasi Multidaya Nusantara Tiga (MNT), para petani, nelayan, peternak domba, dan Santriwan dan Santriwati Pesantren Al-Akhyar yang dikomandoi oleh KH. Syafe’I, serta masyarakat yang sekitar Kabupaten Bangkalan Madura.
Gus Robi Irawan Wiratmoko Sang Mercusuar Dunia Ketua Dewan Pembina Lembaga Investigasi Negara (LIN), yang juga sekaligus Koperasi Multidaya Nusantara Tiga (MNT), mengatakan ke redaktur melalui seluler “Upacara Peringatan HUT-RI Ke 67 ini diadakan Di Kabupaten Bangkalan, karena sudah dari beberapa waktu yang lalu bahwasanya sudah disediakan lahan 400 hektare untuk ditanami porang”, tegasnya. Gus Robi menambahkan “Ini akan segera dijalankan dan semalam juga sudah ketemu dengan Pak Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron untuk mendapatkan arahan serta sinergi dalam menentukan optimalisasi lahan porang, hotel domba mandiri, dan beberapa lahan sawah”, pungkasnya.
Mayjen Tatang Purnawirawan Mayor Jenderal TNI yang berjiwa sosial tinggi, memberikan amanat dalam Upacara sebagai Inspektur Upacara. Amanat tersebut secara garis besar mengajak seluruh aliansi masysarakat baik masyarakat umum atau pemerintahan, untuk jalankan Revolusi Pola Pikir. Revolusi Pola Pikir adalah satu gagasan Presiden Tani Indonesia untuk memudahkan pencapaian pada tujuan Kesejahteraan Rakyat Nasional melalui Gerakan Ekonomi yang Adil dan Beradab. Sehingga Indonesia Kembali Swasembada Pangan, Berdaulat Pangan dan Menjadi Mercusuar Dunia.
Selain megajak rakyat untuk Revolusi Pola Pikir, untuk mengembalikan pikrian kepada hak nya yaitu benar katakan benar salah katakana salah, juga Mayjen Tatang membuka gagasan bahwasanya Trisaki, Trilogi Pembangunan, itu adalah menguatkan Nawacita. Tak segan Mayjen Tatang dengan lantang menyeru untuk sama sama pastikan, sama sama kawal, dan sama sama saksikan tuntasnya Nawacita. Acara Upacara ditutup dengan ramah tamah namun sebelumnya dilaksanakan seremonial peletakan batu pertama hotel domba mandiri dan pemnyerahan bibit porang.
Setelah selesai acara Upacara Peringatan HUT-RI Ke 76, diteruskan wisata religi ke makam Raja-Raja Madura. Makam yang dimaksud adalah makam Raja Islam pertama Di Madura Barat yang Bernama Raja Raden Pratanu Arosbaya, dan Raja-Raja yang lain. Hal ini diapresiasi oleh Presiden Tani Indonesia Mayjen TNI (Purn.) Tatang Zaenudin dan menyampaikan kepada media bahwasanya kita semua untuk tidak melupakan sejarah. Melesatarikan sejarah Tingable dan Ingable untuk patut dijadikan renungan bagi generasi sekarang juga generasi selanjutnya.
Presiden Tani Indonesia Mayor Jenderal TNI (Purn.) H. Tatang Zaenudin terus menerus menyatukan aliansi masyarakat untuk terus menumbuhkan rasa percaya diri, terlebih dimasa pandemic covid 19 ini. Semangat juang dengan lantang tercermin dalam amanat inspektur upacara , pada upacara peringatan HUT-RI Ke 76 ini tanpa ada takut dengan Covid-19, namun tetap mengingatkan semua untuk tetap jaga Kesehatan baik lahir maupun bathin. Mayjen Tatang menyebutkan “Covid-19 merubah banyak kebijakan pemerintah, juga prilaku manusia. Maka dari itu kita semua Kembali kepada dzat kemurnian pikiran, untuk Revolusi Pola Pikir benar katakan benar, salah katakan salah, merah katakan merah, putih katakan putih. Jujur kepada Nurani, Patuh pada ketentuan sebagai manusia, Merdekaaa…!!! Merdekaaa…!!! Merdeka…!!!”, tegasnya. -
(Red/Elhan Zakaria)