-
SIMEULUE | BNRI NEWS
Sejumlah personil Polres Simeulue mendatangi RSUD , Kantor Dinkes, PLN dan beberapa Apotik yang ada di Wilayah Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh Sabtu (14/8) untuk memastikan ketersediaan tempat tidur, obat-obatan, dan tabung oksigen dalam keadaan aman.
Menurut Kapolres Simeulue, AKBP, Pandji Santoso, sebagaimana disampaikan Kasat intelkam IPTU Devi Iswandi Syahputra untuk memastikan wilayahnya mampu menangani Covid 19 pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti RSUD, Dinkes, Apotik yang ada di Wilayah Kabupaten Simeulue Provinsi Ace.
“Masalah ketersediaan oksigen, obat – obatan yang terkait dengan COVID-19, tenaga medis dan ketersediaan tempat tidur RS sangat penting, sehingga kami mengecek langsung di lapangan, untuk memastikan ketersediaannya,” katanya.
Dengan mengetahui perkembangan dalam penanganan COVID-19, pihak Kepolisian dari Polres Simeulue dapat menentukan langkah yang dilakukan untuk memaksimalkan dalam penanganannya.
“Dibutuhkan komunikasi yang intens, terkait bagaimana penanganan isolasi mandiri dan pasien yang meninggal maupun yang sembuh yang mana ini merupakan kekhawatiran kita dalam Covid-19 ini,” ucapnya.
Untuk memastikan ketersediaan tabung Oksigen, sejumlah personil melakukan pengecekan langsung di RSUD Simeulue dan Kantor Dinkes bertempat di Desa Amiria Bahagia Kecamatan Simeulue Timur.
"Dari hasil pengecekan Data dan Koordinasi bersama Kadis Kesehatan Mas Etika Putra, dan Tata Usaha RSUD. Nadir Fuadi. Ar, SKM diketahui di RSUD Simeulue tersedia 50 tabung oksigen terisi fari total 105 tabung," kata Devi Iswandi.
Devi juga menjelaskan dari 14 Puskesmas di Kabupaten Simeulue hanya memiliki 4 Tabung Oksigen yang terdiri dari 2 Tabung Besar dan 2 Tabung Kecil dari total 56 Tabung yang ada.
Dikatakan dari Januari hingga Agustus 2021 rata - rata pemakaian Oksigen atau kebutuhan Tabung Oksigen untuk Pasien berkisar 8 -10 Tabung Harinya.
Sebetulnya kada Kapolres RSUD Simeulue memiliki 2 Unit Mesin untuk menghasilkan Oksigen, tapi yang 1 unit mesin dalam keadaan rusak berat.
"Data Tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Simeulue, totalnya ada 50. Dari jumlah ini hanya 6 bed yang terisi dan sisanya kosong. Sementara pihak PLN berjanji akan menjamin ketersediaan aliran setrum ke RSUD," kata Kapolres.
Pihak PLN mengatakan apabila terjadi masalah dengan distribusi listrik ke RSUD Simeulue estimasi waktu paling lama sampai 1 Jam, lewat dari 1 jam maka pihak PLN apabila dalam estimasi waktu 1 akan mendorong 1 Unit Genset berkapasitas 30 Kva agar RSUD tetap bisa beroperasi.
Dari hasil monitoring harga obat di Kabupater Siumeleu sebagai berikut: Favipiravir 200 mg : Rp. 22.500/Tablet, Remdisivir 100 mg Injeksi : Rp. 510.000/Vial, Oseltamivir 75 mg Kapsul : Rp. 26.000/Kapsul, Intravenous Immunoglobulin 5% 50 ml Infus : Rp. 3.262.300/Vial, Intravenous Immunoglobulin 10% 10 ml Infus : Rp. 3.965.000/Vial, Intravenous Immunoglobulin 10% 50 ml Infus : Rp. 6.174.900/Vial, Ivermectin 12 mg : Rp. 7.500/Tablet, Tocilizumab 400 mg/ 20 ml Infus : Rp. 5.710.600/Vial, Tocilizumab 80 mg/ 4 ml Infus : Rp. 1.162.200, Azitromycin 500 mg : Rp. 1.700/Tablet, Azitromycin 500 mg Infus : Rp. 95.400/Vial.
(Helman/R1)
