-
Makassar|BNRI NEWS
Hari selasa jam 11.20 saya menghadiri pertemuan di gedung diklat BPSDM dalam rangka mempersiapkan gedung ini menjadi tempat isolasi buat yang positif Covid-19.
Hadir dalam pertemuan tsb adalah: dr. Arman B selaku ketua Satgas Covid-19 Sulsel, Kepala Balai BPSDM, Wakil Dekan III UMI, TBM 110 UMI TBM Unhas dan beberapa pwrwakilan lainnya.
Tujuan pertemuan ini adalah dalam rangka menyamakan persepsi tentang mekanisme pengelolaan program isolasi di BPSDM ini.
Kami sepakat bahwa sistem yg digunakan disini yaitu: Pengelola adalah Pemprof dengan berkolaborasi dengan beberapa unsur baik pemerintah kota, universitas, Mahasiswa TBM dan relawan lainnya.
Saya kira ini adalah solusi yang baik bahwa di masa pandemi ini kita harus bergerak cepat dengan mengesampingkan ego masing2. Kita harus menghimpun dan menyatukan semua kekuatan utk melawan dan mengakhiri pandemi ini.
Pada sesi diskusi kami bersepakat bahwa solusi cepat mengakhiri pandemi ini adalah vaksin, meningkatkan cakupan vaksinasi secepatanya, mengisolasi secepatnya yg positif sebelum dia menulari orang lain dan menerapkan prokes di ruang publik.
Dalam rangka menyiapkan ruang isolasi yg cukup maka kami bersepakat bahwa intinya adalah menyiapkan sarana isolasi yg memadai agar masyarakat mau diisolasi sehingga mereka bisa dipantau dengan baik, mencegah perburukan agar tidak mememuhi rumah sakit serta memastikan mereka tidak berkeliaran menyebarkan virur atau menulari keluarga lainnya.
Makin banyak ruang isolasi makin baik, tidak perlu menonjolkan program isolasi masing2. Kita berikan masyarakat banyak pilihan agar mereka bisa memilih.
Kami juga akan berusaha agar sistem pendaftaran dan informasi tempat isolasi satu pintu agar mudah mendistribusikan peserta ke tempat2 isolasi yg masih kosong.
Bentuk konkrit kesepakatan kami yaitu pemerintah propinsi akan menanggung biaya konsumsi dan obat2an serta biaya lain yg terkait layanan isolasi, sarana dan gedung oleh BPSDM, sedangkan tenaga medis dan non medis dikelola oleh relawan. Sebagai koordinator relawan kami sepakat menunjuk Universitas Muslim Indonesia.
Selanjutnya pihak UMI yg bertindak sebagai korlap utk menyiapkan tenaga medis yang terdiri dari dokter spesialis, dokter, ners, mahasiswa TBM 110 UMI dan TBM dari universitas lainnya serta relawan non medis lainnya.
Hari ini kami akan rapat di UMI dalam rangka menyusun struktur organisasi relawan, tupoksi, SOP, dan alur layanan. Kami akan mengadopsi sistem layanan isolasi yg sudah berjalan di BBPK dengan menyesuaikan dengan regulasi yg ada di Pemprop serta kondisi yg ada di BPSDM.
Hari kamis jam 10 kami akan rapat bersama Satgas Covid-19 Kota dan Propinsi, pejabat BPSDM dengan mengundang Camat, Danramil, Kapolsek serta pemangku kepentingan lainnya. Rapat ini dalam rangka sosialisasi dan pembicaraan teknis pelaksanaan.
Jika tak ada halangan hari sabtu tgl 14 agustus sudah bisa diisi peserta isolasi dan hari senin Insya Allah dilakukan lounching program isolasi BPSDM oleh bapak Plt Gubernur Sulsel tergantung waktu dan kesempatan beliau.
Pada kesempatan ini kami juga melihat langsung mobil klinik milik UMI yg akan disiapkan menjadi mobil utk Vaksin keliling.
Terkait gedung BPSDM ini kami sudah survei dgn melihat semua fasilitas seperti kamar, aula, ruang makan, masjid, ruang senam, halaman dll dan menanyakan kesiapan pegawai yg bertugas di gedung ini, selanjutnya kami berkesimpulan bahwa gedung ini layak dan siap untuk digunakan.
Mohon doanya semoga program isolasi di BPSDM ini bisa terlaksana, Aamiin.
Sumber, relawan Covid19 Sulawesi Selatan ( dr Hisbullah Amin, ahli bedah Anestesia).
SamsulHD, BNRI_NEWS
