-
Makassar | BNRI NEWS
Bahagia dan bangga dikunjungi oleh guru dan salah satu idola saya yaitu Prof. Syarifuddin Wahid.
Guru besar senior yg lebih akrab dipanggil Prof. Syawa ini juga sangat aktif di dunia kerelawanan dan kebencanaan. Jika saya berangkat ke suatu daerah bencana hampir selalu saya telpon beliau utk minta pentunjuk dan dgn senang hati beliau mengarahkan dan siap membantu dgn mengirim tim utk support kegiatan.
Kali ini beliau datang untuk melihat secara langsung kegiatan isolasi di BPSDM yg dikoordinir oleh anak2 TBM 110 FK UMI.
Prof. Syawa yg kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UMI didampingi oleh seluruh wakil dekan yaitu WD1:dr. Nas, WD2: Dr. Ida dan WD 3:Dr Rijal.
Rombongan melihat langsung ruang sekertariat, ruang istirahat relawan, ruang obat dan logistik, tempat pemeriksaan pasien, tempat stetrilisasi APD serta zona2 yg sudah disekat yaitu zona merah, zona kuning dan zona hijau.
Saya kira tdk ada dokter alumni Unhas atau UMI yg tidak kenal beliau. Rambut putih, tubuhnya yg tinggi tegap akan mudah dikenali dimana pun beliau berada. Meskipun sudah sangat senior tapi langkahnya masih mantap gagah. Suaranya juga masih jelas teratur. Wibawanya pun belum luntur.
Inilah salah satu contoh guru dan pejabat yg peduli dgn bawahan dan anak didiknya. Beliau sangat faham bahwa keterlibatan mahasiswa FK UMI dlm hal ini TBM 110 dalam mendukung program isolasi Pemerintah Propinsi ini perlu dikunjungi dan diarahkan sebagai bentuk dukungan institusi yg riil.
Kerja sama antara pemerintah propinsi, universitas dan relawan ini perlu terus dijaga dan bila perlu dikembangkan.
Sehat selalu guru kebanggaan kami, Prof. Syawa. Kami bangga dan Insya Allah Amanah dalam mengemban tugas kemanusiaan ini, harap dr Hisbullah Amin relawan senior di Sulawesi Selatan.
Kita doakan semoga Prof. Syawa terus diberikan kesehatan dan kekuatan utk membersamai, membimbing mahasiswa dan relawan, Aamiin
Samsu HD, BNRI_NEWS
