-
Mojokerto | BNRI NEWS
Untuk memperingati HUT RI ke 76, PGRI Kota Mojokerto menyelenggarakan bhakti sosial berupa kegiatan donor darah. Sesuai moto PGRI dalam kegiatan tersebut, yakni PGRI Berbagi Melayani Dengan Hati, kegiatan donor darah ini sebagai wujud kepedulian sosial PGRI pada masyarakat.
Kegiatan donor darah tersebut merupakan kerja sama antara Dinas P & K Kota Mojokerto, PMI Kota Mojokerto dengan PGRI Kota Mojokerto yang telah direncanakan sebelumnya dan akan diadakan lagi secara periodik. Kegiatan ini disamping memberikan fasilitas kegiatan bagi anggota PGRI untuk melakukan donor darah, sekaligus untuk menarik dan memunculkan pendonor-pendonor baru di kalangan para guru.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto sangat mengapresiasi dan dukungan atas kegiatan donor darah ini, agar keterlibatan guru tidak hanya mengajar tapi juga peduli terhadap kegiatan sosial donor darah ini.
Sebagai bentuk dukungan kegiatan tersebut, Kepala Dinas P & K Kota Mojokerto, Amin Wachid, S.Sos,. MSi., terjun langsung ikut mendonorkan darahnya.
“Kami sangat mendukung bhakti sosial PGRI seperti ini, yang ikut memikirkan dan mensuplai kebutuhan stok darah bagi PMI Kota Mojokerto. Kita lakukan dengan ikhlas pasti dapat balasan dari Alloh entah berupa apapun nantinya”, ujar Amin Wachid.
Ketua PGRI Kota Mojokerto, Mulib, S.Pd., MPd., melaporkan bahwa kegiatan donor darah ini diikuti oleh para tenaga pendidik dan tenaga non kependidikan beserta keluarga dari jenjang PAUD sampai SMA.
“Sementara yang telah mendaftar secara online sebanyak 90 orang. Target kami bisa dapat pendonor 100 orang. Alhamdulillah ini sudah mencapai 100 orang lebih. Kami sampaikan penghargaan dan ucapkan terima kasih kepada para anggota PGRI dan keluarganya yang telah berperan serta dalam dono darah ini”, kata Mulib.
Sementara itu tanggapan dari peserta donor menyatakan sangat senang dan apresiasi atas kegiatan ini. Salah satu peserta donor, Zamzamni Kepala SDN Wates 5 mengatakan, “Kegiatan ini bisa menaikan citra guru yang selama ini dikenal hanya bisa mengajar, ternyata guru juga peduli terhadap sosial melalui kegiatan donor darah ini”, begitu ujar Zamzamni.
“Kalau bisa diadakan secara rutin setiap periodik biar ada wadah untuk para pendonor dari kalangan guru-guru”, sambung Zamzamni.
Lain lagi dengan Bu Tulus Damayanti, SPd.,guru SMPN 7 Kota Mojokerto menyampaikan bahwa kegiatan donor ini merupakan bentuk bhakti sosial para guru pada masyarkat untuk menyumbangkan darahnya demi kemanusiaan.
(Red. Nanang Haryana)
